Kalau seandainya benar bahwa bulan adalah buatan manusia, maka mungkin saja bulan merupakan pesawat induk antargalaksi atau setidaknya antar bintang dalam galaksi Bimasakti. Oleh karena itu permukaannya dibuat sangat kuat untuk mengantisipasi tabrakan dengan batuan angkasa semacam asteroid.
Selain itu juga untuk melindungi dari radiasi kosmik. Karena perjananan antar bintang memerlukan waktu ribuan bahkan jutaan tahun, maka didalam rongga bulan tersebut dibuat lingkungan selayaknya sebuah planet yang dapat mendukung kehidupan dalam jangka panjang sampai ribuan generasi lengkap dengan tumbuhan dan hewan yang menjadi sumber makanan beserta jasat renik sebagai pengurai. Pendeknya, ekosistem lengkap ada di sana. Segala sesuatu dilakukan daur ulang kecuali energi yang mereka peroleh dari reaktor fusi.
Adapun yang memotivasi atau memaksa komunitas tersebut melakukan perjalanan maha jauh tersebut adalah runtuhnya daya dukung kehidupan di planet asal mereka atau mereka terusir karena kalah perang. Penyebabnya bisa perang nuklir skala besar, kecelakaan nuklir skala besar, atau bencana alam yang maha dahsyat. Salah satu bencana alam yang terdahsyat yang dapat memaksa orang pindah ke tata surya di bintang lain adalah fase matinya bintang induk akibat semakin habisnya bahan bakar fusi nuklir pada inti bintang. Hal tersebut juga akan terjadi pada matahari kita sekitar 4,5 miliar tahun lagi. Dan itulah yang paling mungkin menjadi penyebab migrasi antar bintang oleh makhluk berperadapan tinggi.
Terus kemana para penumpang pesawat bulan tersebut? Mereka pindah dengan pesawat kecil ke bumi dan merekalah yang meciptakan nenek moyang kita dengan rekayasa genetika. Karena mereka berasal dari planet yang berbeda dengan bumi, mereka tidak bisa bertahan jika hidup di bumi. Oleh karena itu mereka mengambil DNA manusia purba yang waktu itu merupakan makhluk tercerdas di bumi dan paling mirip dengan mereka untuk disisipi gen mereka. Itulah cikal bakal generasi pertama manusia bumi.
Lalu mengapa di bulan sudah tidak ada sisa-sisa keturunan mereka sekarang? Kita tidak tahu mereka masih ada atau tidak sekarang ini. Kemungkinan mereka telah punah karena wabah penyakit infeksi oleh bakteri atau virus yang berasal dari bumi.
Mengapa jejak-jejak peninggalan mereka tidak ditemukan? Bukan tidak ditemukan, tapi kita tidak tahu kalau itu peninggalan mereka. Contohnya adalah garis-garis Nazca di Peru yang merupakan tanda bagi pendaratan pesawat mereka. Selain itu juga sesekali melawat ke bumi dan memberikan tuntunan hidup melalui keturunan yang mereka pilih. Di beberapa tempat, mereka juga membuat tanda tentang asal-usul mereka, kemungkinan dari salah satu planet yang mengorbit salah satu bintang di sistem Sirius. Salah satu tanda terbesar yang mereka tinggalkan adalah bahwa mereka telah mengorbitkan bulan mengelilingi bumi sedemikian rupa sehingga bulan akan tampak sama besarnya dengan matahari jika dilihat dari bumi. Selain itu, rotasi bulan sengaja dibuat sama dengan revolusinya sehingga permukaan yang menghadap bumi selalu sama yang memudahkan mereka memantau bumi dari bulan tanpa perlu memindahkan/menggerakkan alat. Kemungkinan besar, mereka sudah berusaha keras untuk mentransfer iptek yang mereka kuasai pada manusia tapi manusia masih terlalu bodoh untuk dapat menerimanya.
Benar atau tidaknya analisa saya, walahualam. Kalau mau tahu harus mengeksplorasi bulan sampai ke bagian dalam.
Terimakasih dan salam eksperimen.
SUMBER: Tanggapan & catatan dari Sdr. Paijo berkaitan artikel “Bulan Diciptakan Oleh Manusia?“
Sabtu, 22 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar